5 Simple Techniques For malangpedia



Kota Malang seperti kota-kota lain di Indonesia terhadap biasanya baru tumbuh dan berkembang sehabis hadirnya pemerintah kolonial Belanda. Fasilitas umum direncanakan sedemikian rupa sehingga mencukupi keperluan keluarga Belanda. Kesan diskriminatif itu tetap berbekas hingga sekarang. Misalnya Ijen Boulevard kawasan sekitarnya. cuma dinikmati oleh keluarga-keluarga Belanda dan bangsa Eropa lainnya, saat masyarakat pribumi harus senang bertempat tinggal di pinggiran kota bersama sarana yang tidak cukup memadai. Kawasan perumahan itu sekarang bagai monumen yang menyimpan misteri dan seringkali mengakibatkan keluarga-keluarga Belanda yang pernah bermukim di sana untuk bernostalgia.

Pada Tahun 1879, di Kota Malang mulai beroperasi kereta api dan sejak itu Kota Malang berkembang bersama pesatnya. Berbagai kebutuhan masyarakat semakin meningkat terlebih akan area gerak melakukan berbagai kegiatan. Akibatnya terjadilah perubahan tata guna tanah, area yang terbangun bermunculan tanpa terkendali. Perubahan kegunaan lahan mengalami pergantian benar-benar pesat, seperti dari faedah pertanian jadi perumahan dan industri.

Sejalan pertumbuhan berikut di atas, urbanisasi tetap berjalan dan kebutuhan penduduk akan perumahan meningkat di luar kebolehan pemerintah, saat tingkat ekonomi urbanis sangat terbatas, yang setelah itu bakal berakibat munculnya perumahan-perumahan liar yang pada biasanya berkembang di kurang lebih tempat perdagangan, di selama jalur hijau, sekitar sungai, rel kereta api dan lahan-lahan yang dianggap tidak malangpedia bertuan. Selang sebagian lama sesudah itu daerah itu menjadi perkampungan, dan degradasi mutu lingkungan hidup merasa berlangsung bersama dengan segala pengaruh bawaannya. Gejala-gejala itu condong konsisten meningkat, dan sukar dibayangkan apa yang berjalan apabila masalah itu diabaikan.

Kota Malang memiliki luas 110.06 Km². Kota dengan jumlah penduduk hingga tahun 2010 sebesar 820.243 jiwa yang terdiri dari 404.553 jiwa penduduk laki-laki, dan penduduk perempuan sebesar 415.690 jiwa. Kepadatan penduduk kurang lebih 7.453 jiwa per kilometer persegi. Tersebar di 5 Kecamatan (Klojen = 105.907 jiwa, Blimbing = 172.333 jiwa, Kedungkandang = 174.447 jiwa, Sukun = 181.513 jiwa, dan Lowokwaru = 186.013 jiwa). Terdiri dari 57 Kelurahan, 536 unit RW dan 4.011 unit RT.

Masyarakat Malang beberapa besar adalah pemeluk Islam kemudian Kristen, Katolik dan sebagian kecil Hindu dan Budha. Umat beragama di Kota Malang terkenal rukun dan saling bekerja sama didalam memajukan Kotanya. Bangunan tempat ibadah banyak yang udah berdiri semenjak era kolonial antara lain Masjid Jami (Masjid Agung), Gereja (Alun2, Kayutangan dan Ijen) serta Klenteng di Kota Lama. Malang terhitung menjadi pusat pendidikan keagamaan bersama banyaknya Pesantren dan Seminari Alkitab yang udah terkenal di semua Nusantara

Kekayaan etnik dan budaya yang dimiliki Kota Malang berpengaruh pada kesenian tradisonal yang ada. Salah satunya yang terkenal adalah Tari Topeng, tapi kini jadi terkikis oleh kesenian modern. Gaya kesenian ini adalah wujud pertemuan model kesenian Jawa Tengahan (Solo, Yogya), Jawa Timur-Selatan (Ponorogo, Tulungagung, Blitar) dan tipe kesenian Blambangan (Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, Banyuwangi). Untuk memahami lebih jauh mengenai daerah2 lain disekitar Kota malang silakan kunjungi : Daerah Sekitar Kota Malang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *